Zulhas: LDII Harus Jadi Pelopor Persatuan Bangsa Jelang Pemilu
Jakarta (11/6). Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bersilaturrahim ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Sabtu (10/6). Kunjungannya itu untuk menampung aspirasi terkait ekonomi keumatan sekaligus mengajak LDII mewujudkan Pemilu yang damai.
Dalam pertemuan itu, Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso sepakat untuk menggaungkan Pemilu damai. Ajakan tersebut dilatarbelakangi masyarakat Indonesia, yang terpolarisasi sejak Pemilu 2014, “Bangsa Indonesia terpecah akibat politik identitas,” ungkapnya.
Menurut Zulhas polarisasi dan perpecahan itu tidak baik untuk masa depan Indonesia. Untuk itu, ia mendorong LDII menjadi pelopor persatuan antaranak bangsa.
“Ini adalah tahun politik, LDII harus menjadi pelopor, walaupun sudah menjadi pelopor untuk memperkuat persatuan kita. Pemilu hanyalah kontestasi biasa, setiap lima tahun ada Pemilu. Untuk itu saya mengapresiasi karena LDII selalu menjadi pelopor untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan memperkuat persatuan karena kita keluarga besar,” ujarnya.
Di samping itu, Mantan Ketua MPR RI itu juga mengajak LDII memperkuat ekonomi rakyat kecil. Kementeriannya mempunyai program “Warung Rakyat” yang bisa diimplementasikan kepada warga LDII di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, peran ormas Islam dalam menjaga pluralisme itu sangat penting, “Karena masyarakat Indonesia umumnya melihat pemimpinnya, ulamanya, dan melihat ketua umumnya, karena itu yang menjadi panutan karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang patuh pada panutannya masing-masing,” tambahnya.
Untuk itu, sambungnya, peran ormas Islam dalam menjaga persatuan sangat sentral dan penting sekali untuk mewujudkan kebersamaan, kesejukan dan perdamaian. “Pemilu itu untuk memilih pemimpin lima tahunan dan nanti akan ada lagi (Pemilu), ada lagi. Dan di situ perannya ketua umum penting sekali,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, Pancasila menjadi landasan masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan. “Kita patut bersyukur dianugerahi Pancasila di Indonesia, karena kita mempunyai ribuan suku, ras, agama dan bahasa tapi dapat dipersatukan oleh satu bingkai persaudaraan dan persamaan di bawah Pancasila,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, KH Chriswanto mengapresiasi Mendag Zulhas karena kepeduliannya terhadapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu selaras dengan “8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa” yang digagas LDII.
“Menurut saya masyarakat yang damai itu tidak hanya sekedar damai tapi kebutuhannya harus dicukupi terlebih dahulu. Pak Zul dengan kapasitasnya sebagai Mendag mempunyai perhatian terhadap orang kecil. itu menunjukkan keadilan terhadap ekonomi di masyarakat, maka salah satu pembahasannya adalah warung kecil. Jika masyarakat kecil ekonominya bagus Indonesia akan damai,” papar KH Chriswanto.
Terkait “Warung Rakyat”, KH Chriswanto menilai, hal itu selaras dengan perhatian LDII terhadap UMKM. Ia menyebut, LDII mempunyai gerakan ekonomi berbasis masjid atau yang sering disebut Usaha Bersama (UB).
“UB yang ada di masjid-masjid LDII ini modalnya dari para jemaah masjid itu sendiri kemudian dikumpulkan menjadi gerakan ekonomi sehingga kebutuhan ekonomi kecil tercukupi,” tutupnya.